Minggu, 04 September 2011

Pelantikan Pengurus Parsahutaon SATOLOP Taman Royal

Berita Admin ....

Pada hari Sabtu tanggal 03 September 2011 bertempat di Taman Royal 3 Blok A.17 No.07 telah dilantik Pengurus Parsahutaon baru terbentuk pada tanggal 06 Agustus 2011 yang lalu.  Pelantikan dilaksanakan oleh Ketua Parsahutaon Pusat bersama dengan Bendahara dan juga dihadiri perwakilan dari masing - masing parsahutaon wilayah lainnya.

Adapun parsahutaon ini terbentuk dalam lingkungan Taman Royal 3 (Blok A - Cempaka - Albasia) merupakan parsahutaon yang ke 7 (tujuh) yang sudah ada sebelumnya, nama yang diberikan oleh punguan ini adalah SATOLOP. 

Untuk susunan pengurus adalah sebagai berikut : 
1. Ketua                             : Kernol A Panjaitan 
2. Sekretaris                      : Farben Marpaung 
3. Bendahara                     : Marulin Lumbantoruan
4. Seksi Ibadah                  : Anantatur Siringoringo 
5. Seksi Humas                  : Jusmin Panjaitan
                                            Wilson Hutajulu
                                            Hasian Tua Hutabarat

Anggota punguan adalah 11 (sebelas) keluarga dan akan bertambah bersamaan dengan penempatan rumah baru di lokasi Albasia, diperkirakan nantinya akan mencapai 20 (duapuluh) keluarga (demikian laporan Ketua terpilih CSt. Kernol A Panjaitan kepada Ketua Parsahutaon Pusat). 

Acara dilakssanakan dengan penuh suasanan akrab sesuai mottonya Satopop adalah DAMAI yang selalu di kumandangkan oleh komitment pengurus dan anggota dalam menjalankan punguan.

The Trio Progresive dalam Show



Trio Progresive adalah anak dari anggota dari Punguan Parsahutaon Taman Royal dan Puri Dewata Indah. Adapun personil sebagai berikut : 

Penata Musik dan Vocal : St. Kernol A Panjaitan SH

Imamat 19 : 18



Imamat 19 : 18

KASIHILAH SESAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI

Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk tidak menuntut balas dan menaruh dendam terhadap sesama manusia, walau sebesar apapun perkaranya. Sungguh berat untuk menerima pengajarannya, bahkan lebih tegas lagi dalam nats ini untuk bersikap mangasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Banyak orang yang saling mengasihi tetapi juga tidak sedikit orang yang mengabaikannya.

Mengasihi yang dimaksud dalam ayat 18 berkaitan dengan perasaan cinta kasih kepada orang lain, tidak terbatas pada saudara sekandung , orang tua, anak atau teman. Tetapi lebih dari pada itu Tuhan menghendaki kita mengasihi siapapun dia orangnya, yang penting sesama manusia. Salah satu kelemahan kita sulit menjalankannya, karena dipengaruhi oleh pikiran yang menghitung untung atau rugi dalam mengasihi. Padahal kita harus mampu berbuat untuk orang lain bukan karena kita memiliki lebih banyak atau lebih mampu melainkan karena memang kita saling membutuhkan satu sama lain, apalagi dalam kehidupan bermasyarakat, tentu harus mampu menjaga keseimbangan.


Ada banyak kasus pembunuhan yang diputuskan pengadilan tidak dapat diterima oleh keluarga korban karena merasa putusan yang lakukan oleh hakim tidak adil sehingga dendam dari keluarga yang ditinggalkan terhadap terdakwa sangatlah membara, dirinya dikuasai oleh iblis sehingga marahnya tidak terkendalikan, nyawa harus dibalas dengan nyawa demikianlah pernyataan sebagaian keluarga. Kita juga banyak menghadapi pergumulan dan ketidakadilan dalam kehidupan ini, namun kita harus setia akan Tuhan tanpa alasan diperlakukan tidak adil karena yang adil hanyalah Tuhan. Hadapilah semua dengan senyum dan tidak bercela dihadapan Tuhan. Amin(KAP)